Minggu, 22 Maret 2020

Adab Takziyah Kelas XI IPS 1

CARA BERTAKZIYAH
Pertama, bertakziyah kepada orang yang terkena musibah disyari'atkan, sebagai bentuk simpati dan meringankannya, dengan cara berdoa semoga mayit diberi ampunan, dan memberi ketabahan kepada keluarga dan teman sejawat karena adanya musibah, dan menyuruh untuk bersabar dan ikhlas. Diriwayatkan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertakziyah kepada salah satu anak dari putri beliau yang meninggal dunia, lantas beliau bersabda,
"Sesungguhnya milik Allah-lah apa yang telah Dia ambil, milik-Nya apa yang telah Dia berikan, dan segala sesuatu di sisi-Nya dengan ketentuan yang sudah ditetapkan waktunya". 
Lalu beliau menasehati putri beliau agar bersabar dan mengharapkan pahala. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Doa apapun boleh dipanjatkan seperti, "Semoga Allah memberi kebaikan dalam masa berkabungmu, memberikan pahala dengan musibah dan menggantikan dengan yang lebih baik". Diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu `anha, ia berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
"Tak seorang pun yang tertimpa musibah lalu dia berkata,
'Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun, Allahumma'jurni fi mushiibati, wa akhluf li khairan minha (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami kembali. Ya Allah berilah aku pahala karena musibah yang menimpaku dan gantikanlah untukku yang lebih baik darinya)", melainkan Allah memberinya pahala karena musibah yang menimpanya dan menggantikannya dengan yang lebih baik".
Ummu Salamah berkata, "Ketika Abu Salamah meninggal, saya mengucapkan sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian Allah menggantikan dengan yang lebih baik yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Diriwayatkan oleh Muslim
Kedua : Bertakziyah dapat dilakukan di tempat manapun yang dapat dijangkau untuk bertemu. Seorang Muslim dapat bertakziyah kepada keluarganya di tempat manapun, baik di masjid ketika melaksanakan shalat jenazah, di makam, di jalan, di pasar, di rumahnya maupun melalui telpon.
Ketiga : Seorang Muslim yang melakukan takziyah baik yang meninggal itu lelaki maupun wanita, hukumnya sama. Ketika bertakziyah, tidak boleh dilakukan dengan mengadakan pertemuan. Takziyah dilakukan secara perseorangan. Tidak boleh mendirikan tenda dalam bertakziyah baik yang meninggal itu wanita maupun lelaki. Selain tidak boleh mendirikann tenda juga tidak boleh menentukan hari-hari khusus untuk bertakziyah karena tidak ada riwayat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau dari para sahabatnya yang mulia, atau dari Khulafau' Rasyidin atau dari salah satu imam yang mengadakan pertemuan khusus ketika bertakziyah, atau menentukan hari, waktu atau tempat khusus untuk bertakziyah atau mengumpulkan orang banyak untuk bertakziyah. Kalau hal tersebut dibolehkan tentu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan ketika pamannya Hamzah bin Abdul Muthalib gugur dalam perang, ketika anak pamannya Ja`far bin Abi Thalib terbunuh, ketika anak lelaki Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam Ibrahim dan anak perempuan beliau Zainab meninggal. Demikian juga ketika para sahabat terbaik pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal. Demikian pula halnya ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia. Tidak diragukan lagi bahwa kaum Muslim dan seluruh sahabatnya sangat mencintai beliau, namun demikian mereka tidak pernah mengadakan pertemuan untuk bertakziyah. Jika mengadakan pertemuan untuk bertakziyah itu disyariatkan tentu mereka melakukannya. Demikian juga halnya ketika Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat meninggal dunia. Tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa orang-orang mengadakan pertemuan untuk bertakziyah. Hal ini menunjukkan bahwa mengadakan pertemuan untuk bertakziyah dan menyuguhkan makanan untuk yang hadir adalah bid'ah yang tidak ada dasar dalam agama bahkan wajib diingkari dan orang yang mendukung pelaksanaannyaitu berdosa.
Ketika hal-hal baru dilakukan oleh generasi selanjutnya, mereka menyuguhkan makanan untuk orang yang berkumpul, sahabat yang agung, Jarir bin Abdullah al-Bajali berkata, "Kami - yaitu para sahabat - menganggap berkumpul di rumah keluarga yang baru ditinggal wafat salah seorang anggota keluarganya dan menyajikan makanan setelah pemakaman termasuk perbuatan meratap". Diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dengan sanad hasan. Sedangkan menyuguhkan makanan oleh tetangga dan kerabatnya untuk keluarga mayit adalah sunah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abdullah bin Ja`far. Dia berkata, "Ketika berita terbunuhnya Ja`far radhiyallahu 'anhu sampai, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Buatlah untuk keluarga Ja`far makanan, karena musibah yang menyibukkan mereka telah menimpa". Diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah. At-Tirmidzi menyatakan hadits ini sebagai hadits hasan.
Menyuguhkan makanan yang disyariatkan itu adalah untuk keluarga mayit di rumahnya, bukan untuk orang yang berkumpul di tenda yang sengaja didirikan karena tujuannya adalah untuk membantu keluarga yang terkena musibah yang tertimpa musibah yang biasanya tidak sempat membuat makanan.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.
Al-Lajnah ad-Daimah Lilbuhuts al-Ilmiyyah wa al-Ifta'
Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Anggota: Bakr Abu Zaid, Abdul Aziz Alu asy-Syaikh, Shalih al-Fawzan, Abdullah bin Ghudayyan
Sumber: http://bit.ly/Al-Ukhuwwah
(Nomor bagian 13; Halaman 379)

Tidak ada Batasan Hari untuk BertakziahPertanyaan: Adakah waktu tertentu untuk melakukan takziah? Jawaban: Sepengetahuan saya, tidak ada waktu tertentu untuk melakukan takziah.
Pertanyaan: Apakah ada batasan hari untuk takziah karena ada yang mengatakan bahwa takziah hanya selama tiga hari. Saya mohon penjelasannya. Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.Jawaban: Takziah tidak dibatasi dengan hari tertentu. Sebaliknya, ia disyariatkan sejak keluarnya ruh (nyawa) sebelum dan setelah mayit disalatkan. Dalam syariat tidak ada batasan waktu tertentu untuk takziah, baik di malam hari maupun siang hari; baik dilakukan di rumah, di jalan, di masjid, di kuburan maupun di tempat lain. Wallahu Waliyyut Taufiq.
Pertanyaan: Apakah membatasi waktu untuk takziah kepada keluarga mayit hanya tiga hari termasuk bid'ah? Apakah takziah juga dilakukan untuk anak-anak dan orang tua yang kesembuhannya tidak dapat diharapkan setelah keduanya meninggal dunia?
(Nomor bagian 13; Halaman 380)
Jawaban: Takziah hukumnya sunah karena takziah dapat menghibur orang yang sedang terkena musibah dan mendoakannya dengan kebaikan. Dalam hal ini, tidak ada bedanya antara yang meninggal dunia anak kecil dan orang tua. Takziah juga tidak memiliki kalimat khusus. Sebaliknya, seorang muslim dapat menyampaikan takziah dengan kalimat yang dia bisa, misalnya dengan mengucapkan, "Semoga Allah menganugerahkan kebaikan pada duka yang menimpa Anda, meringankan musibah Anda, dan memberikan ampunan kepada keluarga Anda yang telah meninggal dunia," jika yang meninggal dunia adalah seorang muslim.
Adapun jika yang meninggal dunia adalah seorang kafir, maka dia tidak perlu didoakan. Sebaliknya, yang diberi ucapan belasungkawa adalah kerabat-kerabatnya yang beragama Islam dengan ucapan yang sama dengan kata-kata tersebut.
Melakukan takziah tidak dibatasi dengan waktu atau hari tertentu. Sebaliknya, ia disyariatkan sejak meninggalnya mayit, baik sebelum maupun setelah disalatkan, baik sebelum maupun setelah dikuburkan. Namun, semakin cepat semakin baik. Takziah boleh dilakukan setelah hari ketiga meninggalnya mayit karena tidak ada dalil yang membatasi waktu takziah.
Dari Penjelasan diatas, Buatlah Kesimpulan Singkat Menurut Pendapat Anda?

20 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nama : Almubarak
    Kelas: XI IPS 1

    Islam mengajarkan kita untuk membina hubungan yang baik terhadap orang yang telah meninggal dunia, siapa pun dia, orang tua, kerabat, tetangga, teman, atau bahkan orang yang kita benci sekalipun. Hubungan baik itu dapat dinyatakan dengan membantu pengurusan jenazahnya dan menghibur kerabatnya. Terhadap yang meninggal, kita harus memaafkan kesalahannya selama hidup, serta menyelesaikan urusan duniawi' yang belum tuntas, seperti utang-piutang, pinjam-meminjam, dan sebagainya.
    Takziyah sering kali dianggap sepele oleh sebagian kalangan. Mereka menganggapnya sebagai aktivitas yang kurang bermanfaat secara langsung dan cenderung hanya membuang-buang waktu Akibatnya, banyak orang yang tidak melakukan takziyah, meski orang yang baru mendapatkan musibah itu berada di sekitar tempat tinggalnya. Dalam pandangan Islam, takziyah mempunyai nilai dan keutamaan tinggi bagi pelakunya. Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap Mukmin yang bertakziyah atas musibah yang menimpa saudaranya, Allah Swt. pasti akan mengenakan untuknya permata kemuliaan pada hari kiamat. ” (HR. Ibnu Maiah dan Al-Baihaqi).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Teimakasih jawabannya nak,, InsyaAllah tinggal pengamalannya

      Hapus
  3. Muh. Farhan
    XI IPS 1

    Menurut pendapat saya yang dapat saya simpulkan yaitu :
    Islam mengajarkan kita agar kita mengajarkan hubungan yang baik terhadap orang yang telah wafat, siapa pun dia, orang tua, teman, bahkan orang yang kita benci sekalipun. Hubungan baik biasa di lakukan dengan menghibur kerabatnya dan membantu untuk pengurusan jenazahnya sehingga dapat dinyatakan sebagai hubungan baik. Selain itu, hubungan baik terhadap yang meninggal yaitu kita harus memaafkan kesalahannya selama hidup, serta menyelesaikan urusan duniawi yang belum tuntas seperti utang-piutang, pinjam meminjam, dan lain lain. Tazkiyah biasanya dianggap sepeleh oleh orang lain. Mereka menganggapnya sebagai aktivitas yang tidak sama sekali memberikan manfaat secara langsung dan cenderung hanya membuang buang waktu. Akibatnya, banyak orang yang tidak mau melakukan tazkiyah, meski orang yang baru mendapatkan musibah itu berada di sekitar tempat tinggalnya
    Mungkin itu saja yang dapat saya simpulkan lebih dan kurangnya mohon di maafkan sekian terima kasih.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah, naam, ada sedikit kesamaan jawaban dengan punyanya Al-Mubarak Farhan

    BalasHapus
  5. Nama: La Ode Giga Radan
    Kelas: XI IPS I

    Kita sebagai umat muslim kita sudah diajarkan oleh agama islam yaitu agama allah Swt. Sebagaimana kita sebagai muslim wajib menjaga, memelihara, mengajarkan hubungan yang baik terhadap orang yang terkena musibah disyari'atkan, sebagai bentuk simpati dan meringankannya, dengan cara berdoa semoga mayit diberi ampunan, dan memberi ketabahan kepada keluarga dan teman sejawat karena adanya musibah, dan menyuruh untuk bersabar dan ikhlas. Sebagaimana Diriwayatkan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertakziyah kepada salah satu anak dari putri beliau yang meninggal dunia, lantas beliau bersabda,
    "Sesungguhnya milik Allah-lah apa yang telah Dia ambil, milik-Nya apa yang telah Dia berikan, dan segala sesuatu di sisi-Nya dengan ketentuan yang sudah ditetapkan waktunya".

    Seorang Muslim dapat bertakziyah kepada keluarganya di tempat manapun, baik di masjid ketika melaksanakan shalat jenazah, di makam, di jalan, di pasar, di rumahnya maupun melalui telpon.
    baik yang meninggal itu lelaki maupun wanita, hukumnya sama. Ketika bertakziyah, tidak boleh dilakukan dengan mengadakan pertemuan. Hanya dilakukan secara perseorangan. Selain itu tidak boleh mendirikann tenda juga tidak boleh menentukan hari-hari khusus untuk bertakziyah karena tidak ada riwayat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

    Kita sebagai umat muslim sudah diajarkan bagaimana beradab takziyah yang baik, berhubungan yang baik terhadap jenazah yang terkena musibah agar dimaafkan semua kesalahannya dan ikhlaskan yang beliau lakukan semasa hidupnya. Serta mendoakan agar diberi ampunan dan memberi ketabahan terhadap kelurga yang terkena musibah dan menyuruh untuk ikhlas. Itulah yang telah dianjukan oleh nabi saw.

    Itulah kesimpulan yang saya berikan. Apabila ada kekurangan dan lebihnya mohon dimaafkan, terimakasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. NAMA : NADIYAH
    KELAS : XI IPS 1

    Takziyah adalah mengunjungi keluarga orang yang meninggal dunian dengan maksud agar keluarga yang mendapat musibah dapat terhibur dan diberikan keteguhan serta kesabaran dalam menghadapi musibah dan mendoakan kepada orang yang meninggal supaya diampuni dosa-dosanya selama hidupnya. Takziyah sendiri dapat menciptakan hubungan silaturahmi yang lebih erat antara orang yang bertakziah dengan keluarga yang terkena musibah kematian, Keluarga yang terkena musibah dapat terhibur dengan adanya takziah sehingga yang demikian ini dapat mengurangi beban kesedihan yang berkepanjangan.

    Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah memberikan tuntunan kepada kita bagaimana tata cara bertakziah kepada orang yang terkena musibah, baik sesama muslim maupun kepada kafir meskipun tata cara antara keduanya berbeda.

    Hendaknya, sebagai umat Rasulullah, kita melakukan takziyah sesuai dengan tuntunannya. Salah satunya dengan tidak melakukan apa yang Rasulullah tidak lakukan ketika bertakziyah. Karena dengan mengikuti tuntunan beliau, maka kita akan dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

    BalasHapus
  8. NAMA : ANDI UBAEDILLAH DWI ANUM D.
    KELAS : XI IPS 1

    Dalam hidup, setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya musibah. Hal ini yang biasanya membuat manusia sadar akan kekuasaan Allah swt, dan mengakui bahwa manusia tak lain hanyalah makhluk lemah dan segala takdirnya pun telah digariskan oleh Allah SWT. Rasulullah pun sudah mengajarkan tata cara dan adab takziah dan sudah diterapkan dari generasi ke generasi.

    Takziyah adalah mengunjungi keluarga orang yang meninggal dunian dengan maksud agar keluarga yang mendapat musibah dapat terhibur dan diberikan keteguhan serta kesabaran dalam menghadapi musibah dan mendoakan kepada orang yang meninggal supaya diampuni dosa-dosanya selama hidupnya.

    Takziyah tentunya tidak terlepas dari musibah kematian. Bagi orang yang meninggal, tentu sudah berakhir perjalanan hidupnya di dunia yang fana' ini. Namun bagi keluarga yang ditinggalkan, merasa sangat sedih tidak jarang keluarga menangisi kepergiannya, yang telah membawa luka yang cukup mendalam bagi keluarganya. Dari semua itu apa yang dialami oleh keluarganya, tentu perlu pencerahan dan hiburan agar supaya derita yang dialami tidak berlarut. Salah satu yang bisa dilakukan sebagai seorang muslim adalah melakukan Takziyah.

    Takziyah dapat menciptakan hubungan silaturahmi yang lebih erat antara orang yang bertakziah dengan keluarga yang terkena musibah kematian, Keluarga yang terkena musibah dapat terhibur dengan adanya takziah sehingga yang demikian ini dapat mengurangi beban kesedihan yang berkepanjangan, Orang yang berta'ziah dapat ikut mendoakan kepada jenazah agar dosa-dosanya diampuni dan amal-amal kebaikannya dapat di terima oleh Allah swt, serta Orang yang bertakziah akan mendapat pahala dari Allah swt.

    BalasHapus
  9. Nama:Muhammad Rasya Bhakti A.
    Kelas:XI IPS 1
    Menurut pendapat saya yang dapat saya simpulkan yaitu :Kita sebagai kaum mukmin apabila ada salah satu hamba allah yang terkena musibah/meniggal kita wajib datang karena salah satu syarat memenuhi panggilan dengan menjaga hubungan yang baik terhadap orang yang telah wafat, siapa pun dia, orang tua, teman, bahkan orang yang kita benci sekalipun. Hubungan baik biasa di lakukan dengan menghibur kerabatnya dan membantu untuk pengurusan jenazahnya sehingga dapat dinyatakan sebagai hubungan baik. Selain itu, hubungan baik terhadap yang meninggal yaitu kita harus memaafkan kesalahannya selama hidup, serta menyelesaikan urusan duniawi yang belum tuntas seperti utang-piutang, pinjam meminjam, dan lain lain. Tazkiyah biasanya dianggap sepeleh oleh orang lain. Mereka menganggapnya sebagai aktivitas yang tidak sama sekali memberikan manfaat secara langsung dan cenderung hanya membuang buang waktu. Akibatnya, banyak orang yang tidak mau melakukan tazkiyah, meski orang yang baru mendapatkan musibah itu berada di sekitar tempat tinggalnya
    menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu. Bertakziah sudah pasti berbeda dengan menghadiri pesta perkawinan. Oleh karena itu cara kita berpakaian dalam bertakziah tidak sebaiknya disamakan dengan cara kita menghadiri pesta perkawinan yang cenderung glamor. Demikian pula cara kita bersolek atau berdandan juga tidak sebaiknya terlalu menor atau memakai parfum yang terlalu kuat baunya. Suasana takziah adalah suasana berkabung dan bukan suasana bersuka cita. Hendaknya cara kita berpakaian dan berdandan sewajarnya saja dengan tetap menjunjung tinggi asas kepatutan dan kesopanan. Makruh Berbusana Hitam ketika Meliayat menampakkan rasa duka. Setiap kematian seseorang pasti menimbulkan perasaan duka yang mendalam terutama bagi keluarga atau kerabat dekat yang ditinggalkannya. Oleh karena itu orang yang bertakziah dianjurkan untuk ikut merasakan rasa duka itu dengan menampakkan wajah duka sambil mengucapkan secara tulus rasa bela sungkawa. Sangat baik apabila ungkapan bela sungkawa itu diikuti dengan doa semoga tabah dan sabar menerima musibah yang memang sudah merupakan suratan takdir dari Allah SWT. tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka. Poin keempat ini memiliki kaitan erat dengan poin-poin sebelumnya, yakni tidak mendukung ketiganya. Oleh karena itu meskipun dalam keadaan normal senyum termasuk sedekah, tetapi dalam konteks takziah para muazziyin dan muazziyat sebaiknya bisa menahan diri untuk tidak mengumbar senyum.

    BalasHapus
  10. Nama: Aqifah Zharfina
    Kelas: XI IPS 1

    Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk selalu melakukan kebaikan. Dan kebaikan tak terbatas pada seorang muslim yang masih hidup, tetapi juga pada seorang yang sudah meninggal sekalipun. Saat saudara kita sedang ditimpa musibah kematian, Islam menganjurkan untuk melayatnya. Ini merupakan salah satu bentuk kebaikan yang dibangun melalui rasa empati dan simpati yang mendalam. Melayat kepada orang yang tertimpa musibah kematian itu sangat dianjurkan dalam Islam yang disebut dengan takziyah. Takziyah dilakukan sebagai bentuk belasungkawa kita kepada pihak yang tengah berduka dengan cara kita harus berusaha memberikan ketenangan kepada pihak yang tengah berduka, berusaha menghibur dan mendoakan mayit serta keluarga yang ditinggalkan agar selalu sabar.

    Pada zaman sekarang takziyah sering kali dianggap remeh oleh beberapa kalangan. Mereka menganggap takziyah adalah aktivitas yang kurang bermanfaat dan hanya membuang-buang waktu. Dalam pandangan Islam, takziyah mempunyai nilai dan keutamaan tinggi bagi pelakunya yaitu dapat menumbuhkan ingatan manusia kepada kematian, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati, mewujudkan hubungan baik antar manusia dan melalui takziyah seseorang akan terdorong untuk introspeksi diri atas semua aktivitas yang dilakukannya sehingga akan tumbuh semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh.

    BalasHapus
  11. NAMA : Yusril Makruf
    Kelas : XI IPS 1

    Berdaserkan penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwa takziah atau melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah kematian salah seorang keluarga atau kerabat dekatnya. Orang laki-laki yang bertakziah disebut mu’azziyin, sedangkan yang perempuan disebut mu’azziyat. Para ulama umumnya memiliki pendapat yang sama bahwa hukum bertakziah adalah sunnah. Oleh karena itu setiap orang Islam sangat dianjurkan bertakziah untuk menguatkan jiwa atau suasana batin orang yang sedang tertimpa musibah agar memiliki kesabasaran dan ketabahan menerima musibah tersebut.

    Dalam bertakziah ada beberapa cara dalam mrlakukannya yaitu:

    • bertakziyah kepada orang yang terkena musibah disyari'atkan, sebagai bentuk simpati dan meringankannya, dengan cara berdoa semoga mayit diberi ampunan, dan memberi ketabahan kepada keluarga dan teman sejawat karena adanya musibah, dan menyuruh untuk bersabar dan ikhlas.
    • Bertakziyah dapat dilakukan di tempat manapun yang dapat dijangkau untuk bertemu.
    • Takziyah dilakukan secara perseorangan. Tidak boleh mendirikan tenda dalam bertakziyah baik yang meninggal itu wanita maupun lelaki. Selain tidak boleh mendirikann tenda juga tidak boleh menentukan hari-hari khusus untuk bertakziyah karena tidak ada riwayat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau dari para sahabatnya yang mulia.

    Selain itu dalam bertakziah tidak dibatasi dengan hari tertentu. Sebaliknya, ia disyariatkan sejak keluarnya ruh (nyawa) sebelum dan setelah mayit disalatkan. Dalam syariat tidak ada batasan waktu tertentu untuk takziah, baik di malam hari maupun siang hari; baik dilakukan di rumah, di jalan, di masjid, di kuburan maupun di tempat la

    Terkaiat dengan takziah, Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 437), menyebutkan ada empat adab orang bertakziah sebagai berikut:

    آداب المعزّي: خفض الجناح، وإظهار الحزن، وقلة الحديث، وترك التبسم فإنه يورث الحقد.

    Artinya: “Adab orang bertakziah, yakni menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu, menampakkan rasa duka, tidak banyak berbicara, tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka.”


    BalasHapus
  12. Nama :Desty Wardani
    Kelas: XI IPS 1

    Sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk saling menjalin silahturahmi, bertazkiyah merupakan tindakan untuk menjalin silahturahmi dengan memberikan doa untuk orang yang meninggal dan memberikan semangat untuk orang yang ditinggalkan. Dalam melaksanakan tazkiyah ada cara - cara yang harus dilakukan sebagaimana yang Rasulullah lakukan dimasa hidupnya. Beberapa caranya yaitu dengan tidak boleh diadakan pertemuan saat bertazkiyah, tidak mendirikan tenda,tidak ada hari- hari khusus untuk orang yang bertazkiyah,selain itu orang yang melakukan tazkiyah baik yang meninggal laki- laki maupun perempuan hukumnya sama tidak ada yang membedakan. Bertazkiyah tidak harus dirumah duka saja tetapi bisa lewat telpon, dalam bertazkiyah tidak boleh disugukan makanan.
    Banyak orang yang keliru dalam melaksanakan tazkiyah dan tidak sesuai dengan apa yang Rasulullah ajarkan, mereka mengikuti tradisi yang turun temurun dilakukan oleh orang - orang terdahulu,padahal tindakan tersebut dapat meyebabkan kesalahan besar dan berpengaruh terhadap amalan kita.Dengan begitu juga kita sesama saudara muslim harus bisa saling memaafkan apabila ada kesalahan yang pernah dilakukan orang yang sudah meninggal semasa hidupnya,jangan pernah membencinya apalagi menceritakan kejelekan nya.

    BalasHapus
  13. Nama: Ninda ramadhany
    Kelas : XI IPS 1

    Menurut saya Takziyah adalah mengunjungi keluarga orang yang meninggal dunian dengan maksud agar keluarga yang mendapat musibah dapat terhibur dan diberikan keteguhan serta kesabaran dalam menghadapi musibah dan mendoakan kepada orang yang meninggal supaya diampuni dosa-dosanya selama hidupnya. Takziyah sendiri dapat menciptakan hubungan silaturahmi yang lebih erat antara orang yang bertakziah dengan keluarga yang terkena musibah kematian, Keluarga yang terkena musibah dapat terhibur dengan adanya takziah sehingga yang demikian ini dapat mengurangi beban kesedihan yang berkepanjangan.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah memberikan tuntunan kepada kita bagaimana tata cara bertakziah kepada orang yang terkena musibah, baik sesama muslim maupun kepada kafir meskipun tata cara antara keduanya berbeda.Hendaknya, sebagai umat Rasulullah, kita melakukan takziyah sesuai dengan tuntunannya. Salah satunya dengan tidak melakukan apa yang Rasulullah tidak lakukan ketika bertakziyah. Karena dengan mengikuti tuntunan beliau, maka kita akan dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

    BalasHapus
  14. Nama:Maritsa Nadiyatun Lutfiyah
    Kelas: XI ips 1

    Salah satu hak atau kewajiban seorang Muslim kepada Muslim lainnya adalah bertakziyah. Takziah adalah melayat keluarga orang yang baru meninggal.Baik keluarga dekat, keluarga jauh, tetangga, atau bahkan pada orang yang sama sekali tidak dikenal.
    orang yang sedang dtimpa musibah kematian sangat membutuhkan pertolongan orang lain. Mereka butuh bantuan untuk dikuatkan jiwanya. Emosi mereka sedang terguncang, butuh untuk ditenangkan. Di sanalah peran sahabat, tetangga, dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan. Kita doakan mereka agar bisa bersabar dan menerima dengan lapang dada. Kita juga doakan kebaikan untuk orang yang meninggal.
    Nabi bersabda: Barang siapa bertakziyah kepada saudaranya sesama Muslim yang ditinggal wafat keluarganya, maka Allah akan memberi pakaian kehormatan kelak di hari kiamat (HR. Ibnu Majah).
    Tentunya dalam bertakziyah ada adab-adab yang harus dilakukan maka kita sebagai umat Islam dan pengikut Rasulullah saw. Untuk mengikuti adab-adab yang dilakukan Nabi saat bertakziyah.

    BalasHapus
  15. Nama:Irsan mashudi
    Kelas: XI ips 1

    Menurut saya sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk selalu melakukan kebaikan. Dan kebaikan tak terbatas pada seorang muslim yang masih hidup, tetapi juga pada seorang yang sudah meninggal sekalipun. Saat saudara kita sedang ditimpa musibah kematian, Islam menganjurkan untuk melayatnya. Ini merupakan salah satu bentuk kebaikan yang dibangun melalui rasa empati dan simpati yang mendalam. Melayat kepada orang yang tertimpa musibah kematian itu sangat dianjurkan dalam Islam yang disebut dengan takziyah. Takziyah dilakukan sebagai bentuk belasungkawa kita kepada pihak yang tengah berduka dengan cara kita harus berusaha memberikan ketenangan kepada pihak yang tengah berduka, berusaha menghibur dan mendoakan mayit serta keluarga yang ditinggalkan agar selalu sabar.

    Pada zaman sekarang takziyah sering kali dianggap remeh oleh beberapa kalangan. Mereka menganggap takziyah adalah aktivitas yang kurang bermanfaat dan hanya membuang-buang waktu. Dalam pandangan Islam, takziyah mempunyai nilai dan keutamaan tinggi bagi pelakunya yaitu dapat menumbuhkan ingatan manusia kepada kematian, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati, mewujudkan hubungan baik antar manusia dan melalui takziyah seseorang akan terdorong untuk introspeksi diri atas semua aktivitas yang dilakukannya sehingga akan tumbuh semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh

    BalasHapus
  16. Nama: julianto dwi prasetiyo
    Kelas : xi ips 1

    Takziah adalah salah satu kewajiban seorang muslim terhadap orang yang meninggal. Bahkan, Rasulullah saw menyebutnya sebagai salah satu hak bagi orang yang meninggal dunia. Artinya, ketika ada seseorang yang meninggal dunia, jenazah tersebut masih memiliki hak untuk mendapat penghormatan dari orang yang masih hidup.
    Takziah ialah salah satu akhlak muslim terhadap orang yang sedang mendapatkan musibah. Pelaksanaan takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah dimakamkan. Dengan maksud untuk membantu mengurus atau paling tidak mensholatkan dan mengantar jenazah ke makam,Islam menganjurkan untuk melayatnya. Ini merupakan salah satu bentuk kebaikan yang dibangun melalui rasa empati dan simpati yang mendalam. Melayat kepada orang yang tertimpa musibah kematian itu sangat dianjurkan dalam Islam yang disebut dengan takziyah. Takziyah dilakukan sebagai bentuk belasungkawa kita kepada pihak yang tengah berduka dengan cara kita harus berusaha memberikan ketenangan kepada pihak yang tengah berduka, berusaha menghibur dan mendoakan mayit serta keluarga yang ditinggalkan agar selalu sabar.
    Diperkuat dari hadits yang diriwayatkan oleh Muttafaq ‘Alaih. Sebagaimana nabi bersabda :

    “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw telah bersabda, ‘Siapa yang menghadiri jenazah hingga melayatkan jenazah itu, maka baginya pahala satu qirath, dan siapa yang menghadiri jenazah hingga sampai dikubur, maka baginya pahala dua qirath’. Ditanyakan, ‘ Apakah dua qirath itu?’ Nabi menjawab (yaitu) seperti dua buah gunung besar”.

    Oleh karenanya sungguh betapa besar pahala orang yang bertaziyah dan hal ini sangat dianjurkan dalam agama islam. Jikasalah seorang diantara kita mendengar kematian sesama muslim maka hendaklah kita segera melakukan takziah, ikut melayatkan dan mengantarkan sampai di pemakaman.

    BalasHapus
  17. Nama : Jufri
    ○XI IPS 1

    ○Takziah adalah salah satu kewajiban seorang muslim terhadap orang yang meninggal. Bahkan, Rasulullah saw menyebutnya sebagai salah satu hak bagi orang yang meninggal dunia.
    ○Dalam hidup, setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya musibah. Hal ini yang biasanya membuat manusia sadar akan kekuasaan Allah swt, dan mengakui bahwa manusia tak lain hanyalah makhluk lemah dan segala takdirnya pun telah digariskan oleh Allah SWT. Rasulullah pun sudah mengajarkan tata cara dan adab takziah dan sudah diterapkan dari generasi ke generasi.
    ○Takziyah sendiri dapat menciptakan hubungan silaturahmi yang lebih erat antara orang yang bertakziah dengan keluarga yang terkena musibah kematian, Keluarga yang terkena musibah dapat terhibur dengan adanya takziah sehingga yang demikian ini dapat mengurangi beban kesedihan yang berkepanjangan.
    ○Kita sebagai umat muslim sudah diajarkan bagaimana beradab takziyah yang baik, berhubungan yang baik terhadap jenazah yang terkena musibah agar dimaafkan semua kesalahannya dan ikhlaskan yang beliau lakukan semasa hidupnya. Serta mendoakan agar diberi ampunan dan memberi ketabahan terhadap kelurga yang terkena musibah dan menyuruh untuk ikhlas. Itulah yang telah dianjukan oleh nabi saw.

    BalasHapus
  18. Nama: Muh Zandy Ramadhan
    Kelas : XI IPS 1
    Menurut saya yang dapat saya simpulkan yaitu, kita sebagai kaum mukmin apabila ada salah satu hamba allah yang terkena musibah/meniggal kita wajib datang karena salah satu syarat memenuhi panggilan dengan menjaga hubungan yang baik terhadap orang yang telah wafat, siapa pun dia, orang tua, teman, bahkan orang yang kita benci sekalipun. Hubungan baik biasa di lakukan dengan menghibur kerabatnya dan membantu untuk pengurusan jenazahnya sehingga dapat dinyatakan sebagai hubungan baik. Selain itu, hubungan baik terhadap yang meninggal yaitu kita harus memaafkan kesalahannya selama hidup, serta menyelesaikan urusan duniawi yang belum tuntas seperti utang-piutang, pinjam meminjam, dan lain lain. Tazkiyah biasanya dianggap sepeleh oleh orang lain. Mereka menganggapnya sebagai aktivitas yang tidak sama sekali memberikan manfaat secara langsung dan cenderung hanya membuang buang waktu. Akibatnya, banyak orang yang tidak mau melakukan tazkiyah, meski orang yang baru mendapatkan musibah itu berada di sekitar tempat tinggalnya
    menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu. Bertakziah sudah pasti berbeda dengan menghadiri pesta perkawinan. Oleh karena itu cara kita berpakaian dalam bertakziah tidak sebaiknya disamakan dengan cara kita menghadiri pesta perkawinan yang cenderung glamor. Demikian pula cara kita bersolek atau berdandan juga tidak sebaiknya terlalu menor atau memakai parfum yang terlalu kuat baunya. Suasana takziah adalah suasana berkabung dan bukan suasana bersuka cita. Hendaknya cara kita berpakaian dan berdandan sewajarnya saja dengan tetap menjunjung tinggi asas kepatutan dan kesopanan. Makruh Berbusana Hitam ketika Meliayat menampakkan rasa duka. Setiap kematian seseorang pasti menimbulkan perasaan duka yang mendalam terutama bagi keluarga atau kerabat dekat yang ditinggalkannya. Oleh karena itu orang yang bertakziah dianjurkan untuk ikut merasakan rasa duka itu dengan menampakkan wajah duka sambil mengucapkan secara tulus rasa bela sungkawa. Sangat baik apabila ungkapan bela sungkawa itu diikuti dengan doa semoga tabah dan sabar menerima musibah yang memang sudah merupakan suratan takdir dari Allah SWT. tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka. Poin keempat ini memiliki kaitan erat dengan poin-poin sebelumnya, yakni tidak mendukung ketiganya. Oleh karena itu meskipun dalam keadaan normal senyum termasuk sedekah, tetapi dalam konteks takziah para muazziyin dan muazziyat sebaiknya bisa menahan diri untuk tidak mengumbar senyum.

    BalasHapus
  19. Nama: Muh Husain Haikal
    Kelas : X IPS 1
    Takziyah adalah mengunjungi keluarga orang yang meninggal dunian dengan maksud agar keluarga yang mendapat musibah dapat terhibur dan diberikan keteguhan serta kesabaran dalam menghadapi musibah dan mendoakan kepada orang yang meninggal supaya diampuni dosa-dosanya selama hidupnya. Takziyah disunnahkan hanya satu kali. Takziyah mesti dilakukan terhadap seluruh kerabat mayat, besar maupun kecil, laki-laki dan wanita, baik sebelum dikuburkan maupun sesudahnya, hingga tiga hari setelah wafatnya. Kecuali bila yang akan berkunjung atau yang hendak dikunjungi ia sedang bepergian, maka tidak mengapa nelakukannya setelah lewatnya waktu tersebut.
    Nilai dan keutamaan lain dari takziyah yaitu takziyah dapat menumbuhkan ingatan manusia kepada kematian, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Mewujudkan hubungan baik antar manusia, media untuk mengingatkan manusia terhadap sesuatu yang pasti yaitu kematian, dapat menangkal sifat keduniaan yang dimiliki oleh manusia. Melalui takziyah seseorang akan terdorong untuk introspeksi diri atas semua aktivitas yang dilakukannya. Sehingga akan semakin tumbuh semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh.

    BalasHapus