Minggu, 07 Juni 2015

manajemen krikulum dan pembelajaran pendidikan Islam



TUGAS MID

JAWABAN SOAL MID SEMESTER
MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM

NAMA           : TAMRIN 
NIM                : 13040201022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
PASCASARJANA IAIN KENDARI
TAHUN 2015
 
1. 1.    Manajemen kurikulum dan pembelajaran pendidikan Islam merupakan dua aspek yang sangat di butuhkan dalam pengelolaan pendidikan di setiap lembaga pendidikan khususnya pada lembaga pendidikan Madrasah, maka dari itu kedua aspek ini menjadi hal yang telah menjadi bagian dari mata kuliah dalam prodi Manajemen Pendidikan Islam PPs IAIN Kendari. Dengan mempelajari mata kuliah ini dapat menambah wawasan kita dalam memahami dan menganalisis tentang manajemen kurikulum mulai dari pembahasan konsep dan sampai kepada tahap implementasi kurikulum dalam proses pembelajaran. Dengan memahami mata kuliah ini juga yang sangat urgen adalah pemahaman kita tentang kurikulum sebelumnya masih bersifat sangat sederhana dan setelahnya mahasiswa dapat memahami konsep kurikulum yang sebenarnya dan dapat di implementasikan dalam pengembangan pendidikan selanjutnya
2.      Asas-asas kurikulum
a.       Asas Filosofis, Dalam hal ini prinsip-prinsip ajaran filsafat yang dianut oleh suatu bangsa seperti pancasila, kapitalisme, sosialisme, fasisme, komunisme dan sebagainya dapat digolongkan sebagai falsafah dalam arti produk/ sebagai pandangan hidup atau falsafah dalam arti praktis.
b.      Asas Psikologi, Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat psikologi. Manusia sebagai makhluk yang bersifat unitas multiplex yang terdiri atas sembilan aspek psikologi yang kompleks tetapi satu. Aspek-aspek tersebut dikembangkan dengan perantara berbagai mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum sebagai seperti aspek ketakwaan, Cipta, Rasa, Karsa, Karya, Kesehatan, Sosial.
c.       Asas Sosial Budaya/Asas Sosiologi, Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan antar individu dengan individu, antar golongan, lembaga sosial yang disebut juga ilmu masyarakat. Sekolah adalah institusi sosial yang didirikan dan ditujukan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan asyarakat. Maka kurikulum sekolah dalam penyusunan dan pelaksanaan banyak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial yang berkembang dan selalu berubah di dalam masyarakat.
d.      Asas Tekhnologi, I slmu pengetahuan dan teknologi satu sama lain tidak dapat dipisahkan sebab ilmu pengetahuan yang hanya sebagai ilmu untuk bahan bacaan tanpa praktikan untuk kepentingan umat manusia hanyalah suatu teori yang mati. Sebaliknya praktik yang tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan hasilnya akan sia-sia. Dengan teknologi pendidikan modern, proses pembelajaran akan dilakukan dengan berbagai system penyampaiannya, misalnya system pembelajaran jarak jauh, yang penyampaiannya dengan cara menggunakan modul, Televisi Pendidikan Nasional, siaran radio, pendidikan, metode berprogram internet dan sebagainya.
3.   2.    Komponen-komponen dalam kurikulum dan dampak bagi guru dan siswa jika salah satu komponen terabaikan. Sebelumnya dapat di berikan komponen-komponen kurikulum:
a.       Komponen tujuan
b.      Komponen Isi/Mata Pelajaran
c.       Komponen Metode/Strategi
d.      Komponen Evaluasi
Dari setiap komponen berperan penting dalam hal mewujudkan apa yang menjadi tujuan dan aplikasi dari proses pembelajaran. Dari komponen yang satu dengan komponenyang lain memiliki keterkaitan yang sangat erat sehingga apabila salah satu komponen terabaikan maka akan memberi dampak yang bisa jadi akan fatal. Misalkan contoh komponen tujuan yang  diabaikan maka arah pembelajaran akan menjadi semakin tidak menentu. Begitupula dengan sebaliknya dengan komponen-komponen lainnya.
4. 3.      Fungsih-fungsih manajemen kurikulum,
a.       Mengelola Perancangan (Desain) Kurikulum/Pembelajaran, Pemerintah pusat perlu merumuskan kurikulum standar bersifat nasional yang berfungsi sebagai acuan untuk mengembangkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan/sekolah. berkaitan dengan hal tersebut pihak daerah maupun sekolah bertugsa mengembangkan kurikulum tersebut sesuia dengan kondisi dan kebutuhan daerah maupun sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu desain kurikulum maupun pembelajaran perlu dikembangkan secra efektif, efisien, relevan dan komprehensif.
b.      Mengelola lmplementasi Kurikilum/Pembelajaran, lmplementasi kurikilum dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan harus berdasarkan pada disain dan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan. muara keberhasilan kurikulum secara aktual akan ditentukan oleh implementasi kurikulum. sering terjadi implementasi atau pelaksanaan kurikulum (pembalajaran) tidak sesuai dengan desain pembalajaran, sehingga mengakibatkan ketidaktercapaian tujuan yang telah ditetapkan. sejalan dengan pilar-pilar pembelajaran yang dikemukakan UNESCO seperti belajar
c.       Mengelola Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum/Pembelajaran, Kegiatan evaluasi harus dilakukan secara sistemik, sistematis, dan komprehensif yang mengacu pada visi, misi dan tujuan pembelajaran. kendali mutu ( quality control ) hasil pelaksanaan kurikulum/pembelajaran dapat ditentukan oleh kegiatan evaluasi kurikulum/pembelajaran. kegiaan merumuskan kisi-kisi instrumen dan melaksanakan evalusasi pembelajaran harus dikelola secara profesional. salah satu pengaruh dari otonomi sekolah yang terkait dengan evaluasi pembelajaran diantaranya guru perlu merumuskan kisi-kisi, membuat instrumen dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. oleh karena itu, setiap guru harus memiliki kemampuan tersebut secara optimal.
d.      Mengelola Perumusan Penetapan Kriteria dan Pelaksanaan Kenaikan Kelas/Kelulusan, Kriteria kenaikan kelas harus dipahami betul oleh kepala sekolah maupun guru, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil suatu keputusan yang keliru. kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan evaluasi pembelajaran yang perlu dilakukan secara objektif, integritas dan komperhensif.
e.       Mengelola Pembangunan Bahan Ajar, Media dan Sumber Belajar, Bahan ajar yang dipelajari siswa sebaiknya tidak hanya berdasarkan pada buku teks pelajaran saja, melainkan perlu pengembangan bahan ajar melalui media dan sumber belajar yang sesuai dengan topik bahasan. demikian pula, keterlibatan masyarakat sekelilingnya ( community based experiental learning) harus mulai dikembangkan secara strategis supaya menghasilkan kemampuan siswa yang integritas dengan lingkungan. di samping itu, kurikulum pendidikan masih memberikan alokasi waktu untuk mengembangkan kurikulum bermuatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan kondisi daerah maupun sekolah yang bersangkutan.
f.       Mengelola Pengembangan Ekstrakurikuler dan Ko-kurikuler, Keberhasilan suatu kurikulum akan optimal apabila didukung oleh kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler yang dikelolal secara efektife dan profesional. kegiatan ini sering terabaikan, karena pihak sekolah merasa bahwa kegiatan ini bukan prioritas utama program sekolah. padahal hasil kegiatan ini dapat lebih mengoptimalkan kemampuan siswa/peserta didik dan dapat mengembangkan kemampuan siswa/peserta didik sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. oleh karena itu, kegiatan ini perlu dikelola secara komprehensif dan terpadu dengan kegiatan intrakurikuler.
g.      Mengelola Penerapan Ujicoba atau Merintis Pembelajaan yang Dicanangkan Pemerintah Pusat, Dewasa ini terdapat beberapa model kurikulum dan pembelajaran yang di ujicobakan dan dirintis oleh pihak pemerintah diterapkan pada sekolah-sekolah tertentu yang dianggap representatif. salah satu model pembelajaran yang diujicobakan dan dirintis adalah model percepatan pembelajaran (akselerasi pembelajaran). penerapan model kurikulumnya harus dikelola sebagai mana mestinya
5.  Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh guru serta bagaimana cara mempelajarinya. Namun demikian, persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan mudah. Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai erat kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat. Selain itu guru juga harus menyiapkan apa yang perlu dipersiapkan, mulai dari menyiapkan perencanaan seperti PROTA, PROSEM,  Silabi, RPP, Sistem penilaian, Perencanaan evaluasi, karena hal tersebut meruapakan aspek-aspek kebutuhan utama dalam mengajar.
6.      4. Model kurikulum yang dikembangkan oleh para Ahli antara lain:
Model pengembangan kurikulum merupakan berbagai model dalam pengembangan kurikulum dimana yang didalamnya berisi berbagai hal tentang alternatif prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan (impelementation), dan mengevaluasi (evaliatoon) suatu kurikulum. Oleh karena itu, model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses sistem perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan. Macam – macam model pengembangan kurikulum yakni: Pertama, The administrative model atau line staff adalah pengembangan kurikulum yang pelaksanaannya dimulai dari para pejabat tingkat atas pembuat keputusan atau kebijakan berkaitan dengan pengembangan kurikulum, Kedua Model pengembangan grass roots ini merupakan lawan dari model adminitratif. Inisiatif dan pengembangan kurikulum model yang pertama, yang digunakan dalam sistem pengelolaan pendidikan/kurikulum yang bersifat sentralisasi, sedangkan model grass roots akan berkembang dalam sistem pendidikan yang bersifat desentralisasi, ketiga Model pengembangan kurikulum beauchamp’s system, dikembangkan oleh Beauchamp seorang ahli kurikulum, dan beliau mengemumakan lima hal dalam pengembangan kurikulum: Menetapkan arena atau lingkup wilayah. Menetapkan personalia, Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum, Implementasi kurikulum. (melaksanakan kerikulum),  Evaluasi kurikulum. Keempat Model pengembangan kurikulum idenya datang dari bawah (Grass Roots). Semula merupakan suatu upaya inovasi kurikulum dalam skala kecil yang selanjutnya digunkan dalam skala yang lebih luas, tetapi dalam prosesnya sering mendapat tantangan atau keidaksetujuan dari pihak-pihak tertentu.
Dari berbagai model-model yang ada ada maka menurut saya yang setidaknya cocok dalam penerapannya dalam kurikulum PAI adalah Model pengembangan kurikulum beauchamp’s system, dimana ada lima langkah yang ditetapkan mulai dari penetapan pembelajaran, sampai kepada tahap evaluasi sangat terarah dan memberikan penjelasan yang sangat terurai.
7.   5.    Kendala dalam penerapan Kurikulum saat ini yakni:
a.       Penyusunan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah belum sepenuhnya melibatkan guru dalam penetapannya
b.      Masih terdapat beberapa guru dan tenaga pendidikan yang belum memahami tentang hakikat dari kurikulum
c.       Penetapan implementasi kurikulum itu belum disosialisasikan secara universal sampai ke seluruh pelosok tanah air, sehingga masih terkesan kurikulum yang ada hanya diterapkan di daerah-daerah yang dapat dipantau dengan mudah
d.      Kompetensi yang dimiliki oleh guru masih sangat minim, dalam hal ini kompetensi paedegogik, professional dan kompetensi social
e.       Mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa yang bersifat syarat beban
f.       Metode atau strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran masih kebanyakan menggunakan pembelajaran yang konvensional,
g.      Biaya pendidikan yang diberikan kepada guru masih tidak sesuai dengan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka
8.      6. Tahapan-tahapan pengembangan Kurikulum:
a.       Perumusan tujuan
Tujuan di rumuskan berdasarkan analisis terhadap berbagai kebutuhan, tuntutan dan harapan. Oleh karena itu tujuan di rumuskan dengan mempertimbangkan faktor-faktor masyarakat, siswa itu sendiri serta ilmu pengetahuan.
b.       Menentukan isi
Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang di rencanakan akan di peroleh siswa selama mengikuti pendidikan. Pengalaman belajar ini dapat berupa mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran, atau jenis-jenis pengalaman belajar lain sesuai dengan bentuk kurikulum itu sendiri.
c.       Memilih kegiatan
Organisasi dapat di rumuskan sesuai dengan  tujaun dan pengalaman-pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum, dengan mempertimbangkan bentuk kurikulum yang digunakan.
d.      Merumuskan evaluasi
Evaluasi kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum, sebagai di jelaskan di muka. Evaluasi perlu di lakukan untuk memperoleh balikan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan, oleh karena itu evaluasi dapat di lakukan secara terus menerus
9.      7. Sumber Daya Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum PAI
1.      Manajemen Sekolah
Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu planning, organizing, leading, dan controling. Dengan demikian, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini manajemen kurikulum, Manajemen Kesiswaan, Manajemen Personalia, Manajemen keuangan, Manajemen sarana dan prasarana.
2.      Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar dengan baik,
3.      Penggunaan Strategi, Pendekatan dan Model Pembelajaran oleh guru dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan
4.      Kualitas Kinerja Guru yang berkompeten
5.      Perlu ada monitoring kurikulum
18  Factor eksternal dan internal implementasi kurikulum di Indonesia yakni:
a.       Faktor Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar yang telah ditetapkan
b.      Faktor Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka
19.  Tugas Pokok dan tanggung Jawab Manajer dan Personalia
a.       Tugas Pokok dan Fungsih Manajer dalam Kurikulum yakni:
Ø  Pengelolaan pengajaran
Ø  Pengelolaan kepegawaian
Ø  Pengelolaan kemuridan
Ø  Pengelolaan gedung dan halaman
Ø  Pengelolaan keuangan
Ø  Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat
b.      Tugas Pokok dan Fungsih Personalia dalam Kurikulum yakni
1.     Kepala Sekolah
Tugas Kepala Sekolah adalah sebagai Pemimpin. Tidak semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Setiap orang yang memberikan sumbangan bagi perumusan dan pencapaian tujuan bersama adalah pemimpin, namun individu yang mampu memberi sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan tujuan serta terhimpunnya suatu kelompok di dalam kerja sama mencapainya, dianggap sebagai pemimpin yang sebenarnya. Orang yang memegang jabatan kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan.
2.     Guru
            Peran guru dalam pengelolaan perpustakaan sekolah misalnya, yaitu:
a.       Menyediakan informasi bahan ajar,
b.      guru sebagai kunci pembuka perpustakaan, dan
c.       sebagai fasilitator
3.     Tenaga Administrasi / TU
Melaksanakan Ketatata Usahaan Sekolah dan bertanggung Jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a.      Menyusun Program Kerja tata usaha sekolah
b.     Pengelolaan keuangan sekolah
c.      Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
d.     Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
e.      Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
f.      Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
g.     mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
h.     Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketataushaan secara berkala.
4.     Penjaga sekolah
Melaksanakan Kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah, bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a.      Menjaga dan melaksanakan kebersihan ruang seluruh bangunan sekolah,
b.     Membantu menyediakan kebutuhan guru/pegawai
c.      Menyiapakan air minum
d.     Mencuci dan menyimpan alat-alat minum dan makan
e.      Membuka dan mengunci seluruh ruangan
f.      Kebersihan WC Siswa
g.     Kebersihan WC Guru dan Kepala Sekolah
h.     Melaksnakan piket malam
5.     Tenaga Fungsional lainnya ( guru bp )
a.      Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang di hadapi oleh anak didik
b.     Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam pembelajaran
c.      Mengadakan penilaian pelaksanan bimbingan dan konseling
d.     Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan kegiatan konseling
e.      Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
110.  Karakteristik mata pelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam mempunyai perbedaan dengan mata pelajaran lainnya yang ada di sekolah umum lainnya. Karakteristik pendidikan agama Islam antara lain yaitu:
a.        PAI adalah mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran pokok yang terdapat dalam agama Islam. Dari segi isi pelajarannya PAI bertujuan mengembangkan moral dan kepribadian siswa.
b.       PAI adalah suatu pebelajaran yang mengarahkan siswa pada (a) menjaga aqidah dan ketaqwaan siswa, (b) menjadi landasan dasar kedisiplinan mempelajari ilmu lainnya, (c) mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif serta (d) menjadi pegangan dalam pergaulan sehari-hari.
c.        PAI tidak hanya menekankan pada perkembangan kognitif saja, tetapi juga pada afektif dan psikomotorik siswa.
d.       Materi PAI dikembangkan dari tiga dasar materi Islam yaitu, aqidah, hukum dan akhlak.
e.        Output pembelajaran PAI di sekolah adalah terbentuknya siswa yang memiliki akhlak yang mulia.
111  (Setuju) Tantangan krisis lingkungan dan tantangan global saat ini memberikan pengaruh besar terhadap berbagai permasalahan yang timbul di masyarakat saat ini memberikan efek yang sangat negative, meskipun disisi lain banyak juga hal positif yang dapat diambil. Maka untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada dalam masyarakat saat ini adalah kita perlu kembalai merujuk kepada Agama atau ajaran yang kita anut. Karena kesadaran akan ibadah yang kita laksanakan merupakan wujud nyata terhadap ahklak yang kita miliki dan apalagi kita dihadapkan pada persoalan yang bias merusak moral kita.

112.  Arti beberapa defenisi konsep dibawah ini adalah sebagai berikut:
a.       Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai penyelenggara pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik atau proses belajar dan mengajar dengan tujuan terjadinya perubahan tingkah laku.
b.      Kurikulum Actual
Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal.
c.       Kurikulum Ideal
Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum. kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau program guru dalam proses belajar mengajar. Karena kurikulum ini menjadi pedoman bagi guru maka kurikulum ini juga disebut kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum).
d.      Hidden Kurikulum
Kurikulum tersembunyi adalah kejadian yang tak di duga yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal ke dalam kurikulum aktual. Kejadian yang tak terduga ini bisa berasal dari pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri. Misalkan pada pelajaran biologi, siswa diberi referensi buku biologi lain yang berbahasa Inggris. Dengan begitu siswa secara tidak langsung juga mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya selain kemampuan Biologi.