TUGAS MID
JAWABAN SOAL MID SEMESTER
MANAJEMEN
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
NIM : 13040201022
PASCASARJANA
IAIN KENDARI
TAHUN 2015
1. 1.
Manajemen
kurikulum dan pembelajaran pendidikan Islam merupakan dua aspek yang sangat di
butuhkan dalam pengelolaan pendidikan di setiap lembaga pendidikan khususnya
pada lembaga pendidikan Madrasah, maka dari itu kedua aspek ini menjadi hal
yang telah menjadi bagian dari mata kuliah dalam prodi Manajemen Pendidikan
Islam PPs IAIN Kendari. Dengan mempelajari mata kuliah ini dapat menambah
wawasan kita dalam memahami dan menganalisis tentang manajemen kurikulum mulai
dari pembahasan konsep dan sampai kepada tahap implementasi kurikulum dalam
proses pembelajaran. Dengan memahami mata kuliah ini juga yang sangat urgen
adalah pemahaman kita tentang kurikulum sebelumnya masih bersifat sangat
sederhana dan setelahnya mahasiswa dapat memahami konsep kurikulum yang
sebenarnya dan dapat di implementasikan dalam pengembangan pendidikan
selanjutnya
2.
Asas-asas
kurikulum
a.
Asas
Filosofis, Dalam hal ini prinsip-prinsip ajaran filsafat yang dianut oleh suatu
bangsa seperti pancasila, kapitalisme, sosialisme, fasisme,
komunisme dan sebagainya dapat digolongkan sebagai falsafah dalam
arti produk/ sebagai pandangan hidup atau falsafah dalam arti praktis.
b.
Asas
Psikologi, Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang
bersifat psikologi. Manusia sebagai makhluk yang bersifat unitas
multiplex yang terdiri atas sembilan aspek psikologi yang kompleks
tetapi satu. Aspek-aspek tersebut dikembangkan dengan perantara berbagai mata
pelajaran yang tercantum dalam kurikulum sebagai seperti aspek ketakwaan,
Cipta, Rasa, Karsa, Karya, Kesehatan, Sosial.
c.
Asas
Sosial Budaya/Asas Sosiologi, Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan antar individu dengan individu,
antar golongan, lembaga sosial yang disebut juga ilmu masyarakat. Sekolah
adalah institusi sosial yang didirikan dan ditujukan untuk memenuhi kepentingan
dan kebutuhan asyarakat. Maka kurikulum sekolah dalam penyusunan dan
pelaksanaan banyak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial yang berkembang
dan selalu berubah di dalam masyarakat.
d.
Asas
Tekhnologi, I slmu pengetahuan dan teknologi satu sama lain tidak dapat
dipisahkan sebab ilmu pengetahuan yang hanya sebagai ilmu untuk bahan bacaan
tanpa praktikan untuk kepentingan umat manusia hanyalah suatu teori yang mati.
Sebaliknya praktik yang tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan hasilnya akan
sia-sia. Dengan teknologi pendidikan modern, proses pembelajaran akan dilakukan
dengan berbagai system penyampaiannya, misalnya system pembelajaran jarak jauh,
yang penyampaiannya dengan cara menggunakan modul, Televisi Pendidikan
Nasional, siaran radio, pendidikan, metode berprogram internet dan sebagainya.
3. 2.
Komponen-komponen
dalam kurikulum dan dampak bagi guru dan siswa jika salah satu komponen
terabaikan. Sebelumnya dapat di berikan komponen-komponen kurikulum:
a.
Komponen
tujuan
b.
Komponen
Isi/Mata Pelajaran
c.
Komponen
Metode/Strategi
d.
Komponen
Evaluasi
Dari setiap komponen berperan
penting dalam hal mewujudkan apa yang menjadi tujuan dan aplikasi dari proses
pembelajaran. Dari komponen yang satu dengan komponenyang lain memiliki
keterkaitan yang sangat erat sehingga apabila salah satu komponen terabaikan
maka akan memberi dampak yang bisa jadi akan fatal. Misalkan contoh komponen
tujuan yang diabaikan maka arah
pembelajaran akan menjadi semakin tidak menentu. Begitupula dengan sebaliknya
dengan komponen-komponen lainnya.
4. 3.
Fungsih-fungsih
manajemen kurikulum,
a.
Mengelola Perancangan (Desain)
Kurikulum/Pembelajaran, Pemerintah pusat perlu merumuskan kurikulum
standar bersifat nasional yang berfungsi sebagai acuan untuk mengembangkan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan/sekolah. berkaitan dengan hal tersebut
pihak daerah maupun sekolah bertugsa mengembangkan kurikulum tersebut sesuia
dengan kondisi dan kebutuhan daerah maupun sekolah yang bersangkutan. Oleh
karena itu desain kurikulum maupun pembelajaran perlu dikembangkan secra
efektif, efisien, relevan dan komprehensif.
b.
Mengelola lmplementasi Kurikilum/Pembelajaran,
lmplementasi kurikilum dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
harus berdasarkan pada disain dan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.
muara keberhasilan kurikulum secara aktual akan ditentukan oleh implementasi kurikulum.
sering terjadi implementasi atau pelaksanaan kurikulum (pembalajaran) tidak
sesuai dengan desain pembalajaran, sehingga mengakibatkan ketidaktercapaian
tujuan yang telah ditetapkan. sejalan dengan pilar-pilar pembelajaran yang
dikemukakan UNESCO seperti belajar
c.
Mengelola Pelaksanaan Evaluasi
Kurikulum/Pembelajaran, Kegiatan evaluasi harus dilakukan secara
sistemik, sistematis, dan komprehensif yang mengacu pada visi, misi dan tujuan
pembelajaran. kendali mutu ( quality control ) hasil pelaksanaan
kurikulum/pembelajaran dapat ditentukan oleh kegiatan evaluasi
kurikulum/pembelajaran. kegiaan merumuskan kisi-kisi instrumen dan melaksanakan
evalusasi pembelajaran harus dikelola secara profesional. salah satu pengaruh
dari otonomi sekolah yang terkait dengan evaluasi pembelajaran diantaranya guru
perlu merumuskan kisi-kisi, membuat instrumen dan melaksanakan evaluasi
pembelajaran. oleh karena itu, setiap guru harus memiliki kemampuan tersebut
secara optimal.
d.
Mengelola Perumusan Penetapan
Kriteria dan Pelaksanaan Kenaikan Kelas/Kelulusan, Kriteria kenaikan kelas harus dipahami betul
oleh kepala sekolah maupun guru, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
mengambil suatu keputusan yang keliru. kegiatan ini merupakan lanjutan dari
kegiatan evaluasi pembelajaran yang perlu dilakukan secara objektif, integritas
dan komperhensif.
e.
Mengelola Pembangunan Bahan Ajar,
Media dan Sumber Belajar, Bahan ajar yang dipelajari siswa sebaiknya
tidak hanya berdasarkan pada buku teks pelajaran saja, melainkan perlu
pengembangan bahan ajar melalui media dan sumber belajar yang sesuai dengan
topik bahasan. demikian pula, keterlibatan masyarakat sekelilingnya ( community
based experiental learning) harus mulai dikembangkan secara strategis supaya
menghasilkan kemampuan siswa yang integritas dengan lingkungan. di samping itu,
kurikulum pendidikan masih memberikan alokasi waktu untuk mengembangkan
kurikulum bermuatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan
kondisi daerah maupun sekolah yang bersangkutan.
f.
Mengelola Pengembangan
Ekstrakurikuler dan Ko-kurikuler, Keberhasilan
suatu kurikulum akan optimal apabila didukung oleh kegiatan ekstrakurikuler dan
kokurikuler yang dikelolal secara efektife dan profesional. kegiatan ini sering
terabaikan, karena pihak sekolah merasa bahwa kegiatan ini bukan prioritas
utama program sekolah. padahal hasil kegiatan ini dapat lebih mengoptimalkan
kemampuan siswa/peserta didik dan dapat mengembangkan kemampuan siswa/peserta
didik sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. oleh karena itu, kegiatan
ini perlu dikelola secara komprehensif dan terpadu dengan kegiatan
intrakurikuler.
g.
Mengelola Penerapan Ujicoba atau
Merintis Pembelajaan yang Dicanangkan Pemerintah Pusat, Dewasa
ini terdapat beberapa model kurikulum dan pembelajaran yang di ujicobakan dan
dirintis oleh pihak pemerintah diterapkan pada sekolah-sekolah tertentu yang
dianggap representatif. salah satu model pembelajaran yang diujicobakan dan
dirintis adalah model percepatan pembelajaran (akselerasi pembelajaran).
penerapan model kurikulumnya harus dikelola sebagai mana mestinya
5.
Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses
penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh
guru serta bagaimana cara mempelajarinya. Namun
demikian, persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana
dan mudah. Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin
dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai erat kaitannya dengan
persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat. Selain itu guru juga harus
menyiapkan apa yang perlu dipersiapkan, mulai dari menyiapkan perencanaan
seperti PROTA, PROSEM, Silabi, RPP,
Sistem penilaian, Perencanaan evaluasi, karena hal tersebut meruapakan
aspek-aspek kebutuhan utama dalam mengajar.
6.
4. Model
kurikulum yang dikembangkan oleh para Ahli antara lain:
Model pengembangan kurikulum merupakan berbagai model dalam
pengembangan kurikulum dimana yang didalamnya berisi berbagai hal tentang
alternatif prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan
(impelementation), dan mengevaluasi (evaliatoon) suatu kurikulum. Oleh karena
itu, model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses sistem
perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar
keberhasilan dalam pendidikan. Macam – macam model pengembangan kurikulum
yakni: Pertama, The administrative model atau line staff adalah
pengembangan kurikulum yang pelaksanaannya dimulai dari para pejabat tingkat
atas pembuat keputusan atau kebijakan berkaitan dengan pengembangan kurikulum,
Kedua Model pengembangan grass roots ini merupakan lawan dari model
adminitratif. Inisiatif dan pengembangan kurikulum model yang pertama, yang
digunakan dalam sistem pengelolaan pendidikan/kurikulum yang bersifat
sentralisasi, sedangkan model grass roots akan berkembang dalam sistem
pendidikan yang bersifat desentralisasi, ketiga Model pengembangan kurikulum
beauchamp’s system, dikembangkan oleh Beauchamp seorang ahli kurikulum, dan
beliau mengemumakan lima hal dalam pengembangan kurikulum: Menetapkan arena
atau lingkup wilayah. Menetapkan personalia, Organisasi dan prosedur
pengembangan kurikulum, Implementasi kurikulum. (melaksanakan kerikulum), Evaluasi kurikulum. Keempat Model
pengembangan kurikulum idenya datang dari bawah (Grass Roots). Semula
merupakan suatu upaya inovasi kurikulum dalam skala kecil yang selanjutnya
digunkan dalam skala yang lebih luas, tetapi dalam prosesnya sering mendapat
tantangan atau keidaksetujuan dari pihak-pihak tertentu.
Dari berbagai model-model yang ada ada maka menurut saya yang
setidaknya cocok dalam penerapannya dalam kurikulum PAI adalah Model
pengembangan kurikulum beauchamp’s system, dimana ada lima langkah yang
ditetapkan mulai dari penetapan pembelajaran, sampai kepada tahap evaluasi
sangat terarah dan memberikan penjelasan yang sangat terurai.
7. 5.
Kendala
dalam penerapan Kurikulum saat ini yakni:
a.
Penyusunan
kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah belum sepenuhnya melibatkan guru
dalam penetapannya
b.
Masih
terdapat beberapa guru dan tenaga pendidikan yang belum memahami tentang
hakikat dari kurikulum
c.
Penetapan
implementasi kurikulum itu belum disosialisasikan secara universal sampai ke
seluruh pelosok tanah air, sehingga masih terkesan kurikulum yang ada hanya
diterapkan di daerah-daerah yang dapat dipantau dengan mudah
d.
Kompetensi
yang dimiliki oleh guru masih sangat minim, dalam hal ini kompetensi
paedegogik, professional dan kompetensi social
e.
Mata
pelajaran yang diajarkan kepada siswa yang bersifat syarat beban
f.
Metode
atau strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran masih kebanyakan
menggunakan pembelajaran yang konvensional,
g.
Biaya
pendidikan yang diberikan kepada guru masih tidak sesuai dengan apa yang
menjadi tugas dan tanggung jawab mereka
8.
6. Tahapan-tahapan
pengembangan Kurikulum:
a.
Perumusan tujuan
Tujuan di
rumuskan berdasarkan analisis terhadap berbagai kebutuhan, tuntutan dan
harapan. Oleh karena itu tujuan di rumuskan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor masyarakat, siswa itu sendiri serta ilmu pengetahuan.
b. Menentukan isi
Isi
kurikulum merupakan pengalaman belajar yang di rencanakan akan di peroleh siswa
selama mengikuti pendidikan. Pengalaman belajar ini dapat berupa mempelajari
mata pelajaran-mata pelajaran, atau jenis-jenis pengalaman belajar lain sesuai
dengan bentuk kurikulum itu sendiri.
c. Memilih kegiatan
Organisasi
dapat di rumuskan sesuai dengan tujaun
dan pengalaman-pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum, dengan
mempertimbangkan bentuk kurikulum yang digunakan.
d. Merumuskan evaluasi
Evaluasi
kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum, sebagai di jelaskan di muka. Evaluasi
perlu di lakukan untuk memperoleh balikan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan, oleh
karena itu evaluasi dapat di lakukan secara terus menerus
9.
7. Sumber Daya Pendukung Keberhasilan Implementasi
Kurikulum PAI
1.
Manajemen Sekolah
Manajemen adalah proses
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat
fungsi utama yaitu planning, organizing, leading, dan controling. Dengan
demikian, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam
hal ini manajemen kurikulum, Manajemen Kesiswaan, Manajemen Personalia,
Manajemen keuangan, Manajemen sarana dan prasarana.
2.
Pemanfaatan
Media dan Sumber Belajar dengan baik,
3.
Penggunaan
Strategi, Pendekatan dan Model Pembelajaran oleh guru dalam proses pembelajaran
yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan
4.
Kualitas
Kinerja Guru yang berkompeten
5.
Perlu
ada monitoring kurikulum
18 Factor eksternal dan internal implementasi kurikulum di Indonesia
yakni:
a.
Faktor
Internal
Tantangan
internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar
penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan
faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan
dilaksanakan untuk mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai
ke delapan standar yang telah ditetapkan
b.
Faktor
Eksternal
Tantangan
eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat,
perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang
mengemuka
19. Tugas Pokok dan tanggung Jawab Manajer dan Personalia
a.
Tugas
Pokok dan Fungsih Manajer dalam Kurikulum yakni:
Ø Pengelolaan
pengajaran
Ø Pengelolaan
kepegawaian
Ø Pengelolaan
kemuridan
Ø Pengelolaan
gedung dan halaman
Ø Pengelolaan
keuangan
Ø Pengelolaan
hubungan sekolah dan masyarakat
b.
Tugas
Pokok dan Fungsih Personalia dalam Kurikulum yakni
1. Kepala Sekolah
Tugas Kepala Sekolah adalah sebagai Pemimpin.
Tidak semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi
yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Setiap orang yang memberikan
sumbangan bagi perumusan dan pencapaian tujuan bersama adalah pemimpin, namun
individu yang mampu memberi sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan
tujuan serta terhimpunnya suatu kelompok di dalam kerja sama mencapainya,
dianggap sebagai pemimpin yang sebenarnya. Orang yang memegang jabatan kepala
sekolah adalah pemimpin pendidikan.
2. Guru
Peran guru dalam pengelolaan perpustakaan sekolah misalnya, yaitu:
a.
Menyediakan informasi bahan
ajar,
b.
guru sebagai kunci pembuka
perpustakaan, dan
c.
sebagai fasilitator
3.
Tenaga Administrasi / TU
Melaksanakan
Ketatata Usahaan Sekolah dan bertanggung Jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan
rincian tugas sebagai berikut :
a.
Menyusun Program Kerja tata usaha
sekolah
b.
Pengelolaan keuangan sekolah
c.
Pengurusan administrasi ketenagaan
dan siswa
d.
Pembinaan dan pengembangan karier
pegawai tata usaha sekolah
e.
Penyusunan administrasi perlengkapan
sekolah
f.
Penyusunan dan penyajian
data/statistik sekolah
g.
mengkoordinasikan dan melaksanakan 7
K
h.
Penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan, pengurusan ketataushaan secara berkala.
4.
Penjaga sekolah
Melaksanakan
Kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah, bertanggung jawab kepada Kepala
Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a.
Menjaga dan melaksanakan kebersihan
ruang seluruh bangunan sekolah,
b.
Membantu menyediakan kebutuhan
guru/pegawai
c.
Menyiapakan air minum
d.
Mencuci dan menyimpan alat-alat
minum dan makan
e.
Membuka dan mengunci seluruh ruangan
f.
Kebersihan WC Siswa
g.
Kebersihan WC Guru dan Kepala
Sekolah
h.
Melaksnakan piket malam
5.
Tenaga Fungsional lainnya ( guru bp
)
a.
Koordinasi dengan wali kelas dalam
rangka mengatasi masalah-masalah yang di hadapi oleh anak didik
b.
Memberikan layanan dan bimbingan
kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam pembelajaran
c.
Mengadakan penilaian pelaksanan
bimbingan dan konseling
d.
Menyusun laporan pelaksanaan
bimbingan kegiatan konseling
e.
Melaksanakan kegiatan analisis hasil
evaluasi belajar
110. Karakteristik mata pelajaran PAI
Pendidikan
Agama Islam mempunyai perbedaan dengan mata pelajaran lainnya yang ada di
sekolah umum lainnya. Karakteristik pendidikan agama Islam antara lain yaitu:
a.
PAI adalah mata
pelajaran yang dikembangkan dari ajaran pokok yang terdapat dalam agama Islam.
Dari segi isi pelajarannya PAI bertujuan mengembangkan moral dan kepribadian
siswa.
b. PAI
adalah suatu pebelajaran yang mengarahkan siswa pada (a) menjaga aqidah dan
ketaqwaan siswa, (b) menjadi landasan dasar kedisiplinan mempelajari ilmu
lainnya, (c) mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif serta
(d) menjadi pegangan dalam pergaulan sehari-hari.
c.
PAI tidak hanya
menekankan pada perkembangan kognitif saja, tetapi juga pada afektif dan psikomotorik
siswa.
d. Materi
PAI dikembangkan dari tiga dasar materi Islam yaitu, aqidah, hukum dan akhlak.
e.
Output pembelajaran
PAI di sekolah adalah terbentuknya siswa yang memiliki akhlak yang mulia.
111
(Setuju)
Tantangan krisis lingkungan dan tantangan global saat ini memberikan pengaruh
besar terhadap berbagai permasalahan yang timbul di masyarakat saat ini
memberikan efek yang sangat negative, meskipun disisi lain banyak juga hal
positif yang dapat diambil. Maka untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada
dalam masyarakat saat ini adalah kita perlu kembalai merujuk kepada Agama atau
ajaran yang kita anut. Karena kesadaran akan ibadah yang kita laksanakan
merupakan wujud nyata terhadap ahklak yang kita miliki dan apalagi kita
dihadapkan pada persoalan yang bias merusak moral kita.
112.
Arti
beberapa defenisi konsep dibawah ini adalah sebagai berikut:
a.
Kurikulum
dan pembelajaran
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai penyelenggara pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik
atau proses belajar dan mengajar dengan tujuan terjadinya perubahan tingkah
laku.
b.
Kurikulum
Actual
Kurikulum aktual, yaitu kurikulum
yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada
umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun demikian, kurikulum aktual
seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal.
c.
Kurikulum
Ideal
Kurikulum ideal, yaitu kurikulum
yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang
tertuang di dalam dokumen kurikulum. kurikulum yang diharapkan dapat
dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau program guru dalam proses belajar
mengajar. Karena kurikulum ini menjadi pedoman bagi guru maka kurikulum ini
juga disebut kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum).
d.
Hidden
Kurikulum
Kurikulum tersembunyi adalah kejadian yang tak di duga yang terjadi
pada saat pelaksanaan kurikulum ideal ke dalam kurikulum aktual. Kejadian yang
tak terduga ini bisa berasal dari pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga
administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri. Misalkan pada
pelajaran biologi, siswa diberi referensi buku biologi lain yang berbahasa
Inggris. Dengan begitu siswa secara tidak langsung juga mengasah kemampuan
Bahasa Inggrisnya selain kemampuan Biologi.